targetoperasi77.com – Miris, daerah Kabupaten Dompu darurat genk. Belum lama ini salah seorang siswa SMPN 1 Dompu menjadi korbannya, disinyalir anak anak genk itu masih berstatus anak pelajar.
Menyikapi masalah tersebut Kepala Sekolah SMPN 1 Dompu mengajak seluruh lapisan masyarakat agar perkuat fungsi kontrol sosial bagi anak.
“Kontrol sosial harus diperketat lagi,” kata Kepsek SMPN 1 Dompu Abdul Basit, S.Pd., MM.Inv, Senin (18/11/24) pagi.
Menurutnya, adanya kelompok Genk yang tidak terlepas juga dari siswa tentu menjadi suatu keprihatinan bagi para pendidik.
Semestinya apa yang diajarkan oleh tenaga pendidik (sekolah) bagi anak didik mengimplementasikan dikalangan masyarakat.
“Pada hakikatnya yang kami ajarkan agar berguna di luaran sana,” ucapnya.
Tugas guru di dunia pendidikan salah satunya memberikan pendidikan dan membentuk karakter siswa sehingga terbentuk generasi dompu yang cerdas dan bertanggungjawab.
“Harapan kami bagi seluruh siswa siswi SMPN 1 Dompu tidak terlibat dalam tindakan kriminal, dan jadilah anak yang berguna bagi daerah, orang tua lebih lebih bagi bangsa dan negara,” harapnya.
Hal senada yang disampaikan Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Dompu Hj. Juhriyah, S.Pd, di sekolah ini tiap hari Jum’at pagi seluruh siswa dan tenaga pendidik wajib melakukan Imtaq guna pembentukan karakter.
Selain itu ada juga pembelajaran ekstrakurikuler. Semua ini semata-mata berguna bagi siswa siswi.
“Sekiranya apa yang diajarkan oleh orang tua di sekolah dapat bernilai manfaat bagi orang banyak tentunya anak anak inilah yang mengedukasi kan ke masyarakat,” tegasnya.
Namun waktu anak anak ini berinteraksi dengan guru pembimbing tidak sebanyak dengan waktu bersama orang tua dirumah. Di sekolah waktu maksimalnya lebih kurang 6 jam perhari selebihnya kontrol sosial ada pada keluarga dirumah.
“Kami sangat berharap fungsi kontrol orang tua sangat diharapkan, dengan membimbing anak anak ini setidaknya mencari tahu anak ada dimana, anak keluar kemana dan bila perlu batasi jam keluar malam,” pintanya. [Bang Chan]